
Perubahan sikapnya yang dalam waktu singkat menggambarkan Presiden Barack Obama tidak memiliki kedaulatan dan kekuasaan yang bebas sebagaimana negara yang merdeka dan berdaulat. Terutama ketika harus berhadapan dengan entitas politik Zionis-Israel.
Kedaulatan negaranya runtuh diinjak oleh negara Zionis Israel.
Presiden Barak Obama tidak cukup kuat menghadapi tekanan para Rabbi Yahudi saat dia menyampaikan dukungan kepada negara Palestina merdeka. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengunjungi Washington dan bertemu dengan Presiden Obama di Gedung Putih dan menyampaikan pesan sangat jelas menolak negara Palestina.
AIPAC (America-Israel Public Affairs Committee) sebuah kekuatan lobbi Yahudi yang paling berpengaruh terang-terangan tidak merestui dukungan Obama kepada Palestina.
Media massa di AS, sebagian besar berada di bawah penguasaan Zionis-Israel. Kekuatan pemilik modal serta jaringannya tak ada satupun yang dapat menerima ketika Obama mendukung Palestina. Padahal, Obama sangat membutuhkan kaum pemilik modal di AS yang mendatang menjadi tulang punggungnya saat menghadap pemilihan presiden nanti, tahun 2012.
Sikap AS dan Barat tidak akan pernah berubah untuk mendukung Israel. AS dan Barat akan selamanya menjadi pelindung dan penjaga Israel. Visi dan misi ini tidak akan berubah selama-lamanya.
Maka tidak layak jika umat islam berharap pada Obama dan sekutunya. Bangkitlah wahai kaum muslimin. Hanya dengan bersatunya kalianlah umat ini akan kuat dan bangkit.
By Fikri
0 comments:
Post a Comment